biaya pondok pesantren al anwar sarang rembang
Tarifnyasehari semalam Rp 250 ribu. "Dengan biaya itu mereka bisa menikmati tempat penginapan dengan fasilitas hotel bintang tiga," jelasnya. Sementara tujuan yang kedua untuk perekonomian pondok. Mengingat pondok tersebut dibangun secara mandiri tanpa melibatkan pendanaan dari pemerintah.
MTsAL ANWAR SARANG, Rembang-Jateng 78. SMPN 1 RENGAT BARAT, Rengat-Riau 79. SMPN NEGERI 17 KOTA BENGKULU Bengkulu 80. SDN 002 LUBUK KERANJI Pelalawan-Riau MA AL KAUTSAR Raport PONDOK 1. Pesantren Al Amanah Darussalam, Baubau Sulawesi Tenggara 2. PONTREN DAARUL QUR'AN ASSATINEM, Sulawesi 3. PONDOK PESANTREN PANCASILA, Sulawesi
Yayasanini didirikan oleh Ustadz Endang Haryana Tajuddin Syarif. Berdiri sejak 13 November 2013, Santri Yayasan Majelis Zikir Pesantren al-Ikhlas dibebaskan dari biaya apapun alias gratis. Santri Pesantren al-Ikhlas terdiri dari usia TK sampai Kuliah. Sejak 2019 ada sekitar 70 santri yang bermukim disini. Pesantren ini memiliki latar belakang
Mendasarihal tersebut, tulisan ini akan membahas contoh perencanaan pembangunan PLTS di Pondok Pesantren Al-Anwar 4 Serang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
App Vay Tiền Nhanh. Berada di wilayah pantura Jawa Tengah, Rembang terkenal dengan ulama sepuh yang sangat kharismatik yaitu KH. Maimoen Zubair. Beliau termasuk sosok yang ikut mempengaruhi tumbuhnya pesantren di Rembang hingga terkenal sampai ke luar wilayah kabupaten Rembang sering dikatakan mirip dengan Pasuruan, Jawa Timur yang mempunyai banyak pondok pesantren klasik. Perkembangan pondok pesantren di Rembang tentunya tidak terlepas dari dakwah Wali Songo yang memang dimulai dari daerah pesisir perkembangannya bahkan ada ponpes di Rembang yang mewakili toleransi antar umat beragama karena berdiri dekat dengan wilayah Pecinan. Dengan sistem pendidikan yang variatif maka pondok pesantren di wilayah Rembang mampu menjadi yang Pesantren Kauman LasemPesantren Al Hidayat LasemPesantren Al Quran Pondok Pesantren AlhamdulilahPesantren Al-Anwar SarangRaudhatul TalibinMa’hadul Ulum Asy Syariah MUS SarangPondok Pesantren Kauman LasemInilah ponpes yang menjadi simbol toleransi karena lokasinya berada tidak jauh dari Pecinan. Penghuni Pecinan notabene adalah orang keturunan Tionghoa dan bukan muslim. Oleh sebab itu para santri di ponpes Kauman Lasem selalu diajarkan untuk mengembangkan sikap pesantren di daerah Rembang dengan keunikan berbeda ini dipimpin oleh KH. M Zaim Ahmad Ma’shoem atau akrab dipanggil Gus Zaim. Beliau mengatakan bahwa pondok pesantren yang sekarang dikenal masyarakat tersebut dulunya adalah bangunan dengan arsitektur tersebut sudah berdiri sejak tahun 1880 lalu pada tahun 2001 Gus Zaim membelinya untuk dipergunakan sebagai pondok pesantren. Sehingga kini, santri ponpes sudah terbiasa hidup berbagi dengan masyarakat dari berbagai etnis seperti Tionghoa, Jawa dan keturunan multikultural terlihat dari gapura yang didesain dengan perpaduan arsitektur Jawa dan Cina. Sistem pendidikan formalnya terdiri dari MA dan Kampus STAISA sedangkan non formal ada Madin Al Qawmaniyaah dan TPQ Al Mahbong, Karangturi, Kecamatan Lasem, RembangBaca Rekomendasi Pesantren Terbaik di BatangPesantren Al Hidayat LasemMasih di wilayah Lasem terdapat juga pondok pesantren di Rembang terbaik yaitu Al Hidayat. Tidak jauh berbeda dengan ponpes Kauman Lasem Anda juga akan melihat adanya desain arsitektur khas Tiongkok atau Cina di pesantren bahwa Al Hidayat termasuk pesantren yang pertama berdiri di Rembang sehingga dikatakan sebagai pioneer. Tidak mengherankan kalau kemudian sejak tahun 1916 Al Hidayat telah menjadi pesantren rujukan bagi ponpes lainnya di wilayah Jawa pendidikan yang diterapkan kepada para santri lebih bersifat klasik dengan fokus pada sorogan dan bandongan. Keklasikan tersebut juga bisa dilihat dari program pendidikannya yang menitikberatkan pada pendalaman kitab kuning, fiqih dan juga santri di Al Hidayat Lasem, Rembang tersebut ada lebih dari 1500 orang yang sudah melahirkan banyak alim Jalan Gambiran Nomor 42, Lordalam, Soditan, Lasem, RembangNomor Telepon 0823-2351-6414Baca Rekomendasi Pesantren Terbaik di BloraPesantren Al Quran Pondok pesantren terkenal di Rembang ini memang populer berkat nama besar pengasuhnya yaitu Gus Baha. Dinamakan Pesantren Al Quran karena memang program pengajarannya lebih mementingkan kajian kitab umat muslim sistem pendidikan yang diterapkan itulah pesantren ini dikenal sebagai pesantren terbaik di Rembang dalam hal pendidikan Al Quran. Itu karena memang Gus Baha dikenal sebagai seorang ulama yang mempunyai kedalaman ilmu tentang kajian Al pesantren Al Quran berada di Narukan, Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Rekomendasi Pesantren Terbaik di JeparaPondok Pesantren AlhamdulilahPesantren di Rembang yang berikutnya memiliki nama yang sangat singkat yaitu Alhamdulilah. Konon nama tersebut diberikan karena pendirinya yaitu KH Ahmad Syahid bin Solihun senang sekali mengucapkan “Alhamdulillah”.Pesantren Alhamdulillah dibangun dengan dua lokasi. Sebelah barat rumah kyai adalah untuk santri putra dan sebelah timur ndalem rumah kyai dikhususkan santri putri. Kelebihannya yaitu para santri bukan hanya diberikan pendidikan agama saja tetapi juga ilmu wirausaha didukung dengan disediakannya berbagai kegiatan usaha serta pelatihan keterampilan. contohnya seperti peternakan, budidaya jamur, pembuatan tahu, menjahit, konveksi dan lain ternama di Rembang ini alamatnya yaitu Jalan Rembang-Blora Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rekomendasi Pesantren Terbaik di TemanggungPesantren Al-Anwar SarangPesantren terkenal di Kabupaten Rembang selanjutnya adalah Al-Anwar yang berada di wilayah Sarang. Al-Anwar merupakan pondok pesantren yang didirikan oleh salah satu ulama besar Rembang KH. Maimoen nama beliau sebagai ulama dan kyai membuat pesantren Al-Anwar banyak dikenal orang dari lokal Rembang maupun luar kota. Program pendidikan di ponpes Al-Anwar Rembang terdiri dari 10 jenjang dengan metode pengajaran juga cukup terjangkau hanyalah sekitar puluhan ribu rupiah saja tidak sampai ratusan bahkan jutaan rupiah setiap bulannya. Sangat jauh berbeda dengan biaya pendidikan di pesantren-pesantren modern saat iniBiaya murah dan nama besar Mbah Maimoen membuat pesantren ini mempunyai jumlah santri hingga 2000 orang yang berasal dari berbagai Pesantren Al-Anwar berada di Desa Karangmangu, Kabupaten Rembang dan nomor teleponnya 0356 TalibinSeiring dengan semakin dikenalnya nama KH Bisri Musthafa maka pondok pesantren di Rembang Jawa Tengah ini juga makin dicari. Ya, KH Bisri Musthafa atau lebih dikenal sebagai Gus Mus memang tidak asing dalam karya-karya tulis dan Mus merupakan pendiri dari Raudhatul Talibin Remban. Pesantren ini metode pengajarannya dengan Bandongan dan Sorogan. Artinya, para santri akan diajarkan untuk membahas suatu kitab di bawah bimbingan Talibin juga mempunyai program pendidikan formal berupa Madrasah Ibtidaiyah MI dan lainnya. Pengasuhnya adalah KH. Cholil Bisri dan KH Mustofa Bisri dengan manajemen yaitu PP Raudhatul ini Raudhatul Talibin sudah sangat berkembang dengan mempunyai sebuah yayasan yang diberi nama Al Ibriz. Materi yang diajarkan terdiri dariTauhidtafsir Quranfiqhusul fiqhhadisttasawufnahwu dan pesantren Raudhatul Talibin berada di daerah Lateh, Kabupaten Ulum Asy Syariah MUS SarangDengan jumlah santri sekitar 1200 orang pesantren di Rembang ini bisa dikatakan salah satu yang terbaik. Sama-sama berlokasi di Sarang, Rembang sistem pendidikannya juga tidak jauh beda dengan pesantren pendidikan dimulai dari tingkat Tarbiyatul Athfal sampai dengan usia dewasa yaitu setingkat SMA. Sedangkan jumlah santri putra 800 orang dan putri 400 orang. Adapun pengasuh pondok pesantren MUS Sarang adalah KH. Abdurrochim namanya pesantren MUS berada di daerah Sarang, Kabupaten Jalan Raya Pantura 001 Karangmangu, Sarang, Nur Lasem[8] Lasem memang daerah di Rembang yang mempunyai banyak pondok pesantren salah satunya adalah An Nur. Sistem pendidikannya klasik sebagaimana kebanyakan pesantren di Rembang. Pengasuhnya adalah Gus Qayyim yang memang dikenal memiliki karisma selalu menekankan bahwa kyai ada banyak begitu juga pesantren namun yang memiliki karakter tidaklah banyak. Nyatanya pesantren An Nur yang berada satu lokasi dengan pesantren Al Hidayat Lasem ini kini mempunyai banyak santri bahkan mencapai Bayanan, Soditan, Lasem, beberapa pesantren di Rembang yang dapat dikatakan sebagai yang terbaik baik dari program pengajarannya, pengasuhnya dan lain-lain. Menempuh pendidikan di pesantren bukan hanya memperkaya ilmu pengetahuan tetapi juga memperdalam agama.
Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mendidik para generasi penerus bangsa menjadi manusia yang bertaqwa, berilmu, dan berakhlak baik. Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal memiliki banyak pondok pesantren ternama adalah Rembang. Rembang sendiri merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Apa saja daftar nama pondok pesantren di Kabupaten Rembang, berikut informasi selengkanya. Pesantren di Rembang Di Kabupaten Rembang, ada banyak pondok pesantren yang tidak hanya terkenal di Jawa tengah, melainkan seluruh Indonesia. Para kiai pemimpin pondok pesantren di kabupaten ini tidak jarang didatangi para petinggi negara untuk dimintai nasehat dan petuah. Rembang adalah salah satu kabupaten di Jawa tengah yang menjadi tujuan banyak orang yang ingin menuntut ilmu di pesantren. Daftar Pondok Pesantren di Kabupaten Rembang Berikut ini beberapa profil pesantren di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Rembang, baik salafiyah, khalafiyah, maupun kombinasi, yaitu 1. Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Siapa yang tidak kenal dengan Mbah Maimoen, ulama serta kiai besar yang mendirikan Pesantren Sarang atau PP Al Anwar. KH. Maimoen Zubair atau yang akrab dipanggil Mbah Moen selalu mendapat kunjungan dari berbagai petinggi negara bahkan bapak presiden. Pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang dan sekaligus ulama NU panutan ini baru saja wafat dan membuat sebagian besar masyarakat Indonesia berduka. Pondok Pesantren Al-Anwar menggunakan metode salaf meskipun kini sudah tidak banyak pesantren yang masih menggunakan metode klasik tersebut. Terdapat 10 jenjang pendidikan untuk para santri yang mondok di Pesantren Sarang. Ribuan santri yang belajar di sini berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Pesantren Al Anwar terletak di Karangmangu, Kabupaten Rembang, nomor telepon 62 0356-411321. Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat mengunjungi situs Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IADaftar informasi untuk Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur’an LP3IA ialah milik daripada Gus Baha. Dimana pendidikan formal yang ada di pesantren ini ada Mts atau setingkat SMP dan MA atau setingkat SMA. Alamatnya berada di Sawah, Desa Narukan, Kec. Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Pondok Pesantren Kauman Pondok Pesantren Kauman didirikan pada tanggal 21 November 2003 oleh KH. M. Za'im Ahmad Ma'shoem. Pada awal pendirian, pesantren ini hanya memiliki 5 santri, yaitu 2 santri putra dan 3 santri putri. Namun, seiring berjalannya waktu jumlah santri meningkat tajam. Pesantren yang berlokasi di Kauman Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang ini menyelenggarakan pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan formal tersebut meliputi MA Al Hidayat Lasem dan STAISA Kampus “U” Lasem. Sedangkan pendidikan non-formal di PP Kauman Rembang meliputi TPQ Kumala dan Madin Al Qawmaniyyah. 4. Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin PP Raudlatut Tholibin adalah daftar nama pondok pesantren di Kabupaten Rembang yang akan diulas berikutnya. Pondok pesantren yang didirikan pada tahun 1942 oleh KH. Bisri Mustofa ini memiliki ciri khas yaitu nahwu shorof. Pada awalnya, pondok pesantren ini menggunakan sistem tradisional dimana kiai menjadi figur sentral. Namun, saat diasuh oleh KH Cholil Bisri serta KH Mustofa Bisri, sistem manajemen PP Raudlatut Tholibin berkembang dengan membuat yayasan bernama Al Ibriz’. Meski manejemen pesantren dikelola di bawah yayasan, kiai tetap berfungsi sebagai figur sentral yang memimpin serta mengambil keputusan. Materi kajian kitab yang wajib diikuti semua santri PP Raudlatut Tholibin diantaranya tauhid, nahwu, sharaf, fiqh, ushul fiqh, balaghah, tafsir alqur’an, hadits, ahlak/tasawuf, dan banyak lainnya. Pesantren ini berlokasi di tengah-tengah perkampungan warga dan tidak jauh dari pusat kota Kabupaten Rembang tepatnya di Desa Leteh, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. 5. Pondok Pesantren Alhamdulillah Pesantren selanjutnya merupakan salah satu pesantren ternama di Rembang yang terletak di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang atau di Jln. Rembang-Blora 14 km. Pesantren ini didirikan oleh Ahmad Syahid bin Sholihun yang memiliki dua lokasi pesantren, yaitu pesantren putra di sebelah barat ndalem rumah kiai. Sedangkan lokasi pesantren putri di sebelah timur ndalem. Nama Pesantren Alhamdulillah konon karena beliau gemar sekali mengucapkan lafadz tersebut sehingga pesantren pun dinamai demikian. Para santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Alhamdulillah tidak hanya dibekali berbagai ilmu tentang Agama Islam melainkan berwirauaha. PP Alhamdulillah menyediakan berbagai kegiatan usaha dan keterampilan seperti konfeksi, peternakan sapi, budi daya jamur, tempat pembuatan tahu, mesin jahit dan bordir. Selain keempat daftar nama pondok pesantren di Kabupaten Rembang, masih ada puluhan pondok pesantren lainnya di kabupaten ini. Semoga hadirnya artikel yang memberikan kelengekapakn informasi ini bermanfaat!
Ihwal Media - Pondok Pesantren Al Anwar Sarang merupakan salah satu pondok terfavorit di Indonesia. Pondok yang didirikan oleh KH. Maimoen Zubair pada tahun 1967 M ini terletak di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Sistem yang diterapkan di Pondok Pesantren Al Anwar adalah sistem Syalafiyyah. Pondok Pesantren Al Anwar mengalami perkembangan yang sangat pesat, hingga kini PP Al Anwar terbagi menjadi 4 , yaitu PP Al Anwar 1, PP Al Anwar 2, PP Al Anwar 3, dan PP Al Anwar 4. PP AL ANWAR 1 PUSAT Pondok Pesantren Al Anwar 1 atau Pondok Al Anwar Pusat merupakah pondok pesantren khusus bagi santri yang ingin mendalami ilmu agama secara murni. PP Al Anwar 1 merupakan pondok pertama yang didirikan oleh KH Maimoen Zubair dan diasuh langsung oleh beliau. Setelah KH Maimoen Zubair wafat, PP Al Anwar pusat diasuh oleh KH. Muhammad Najih Maimoen. PP Al Anwar pusat ini beralamatkan di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Para santri yang mondok di sini diwajibkan mengikuti pengajian masyayikh atau ustadz melalui pendekatan bandongan dan sorogan. Selain itu, santri juga harus mengikuti pendidikan Muhadloroh atau Madrasah Ghozaliyah Syafi’iyah MGS sampai tingkat aliyah dan melanjutkan pendidikan di Ma’had Aly selama 2 dua tahun. Pondok Pesantren Al Anwar Pusat memiliki lebih kurang 50 orang asatidz. Para asatidz tersebut merupakan lulusan terbaik dari Pondok Pesantren Al Anwar dan alumni PP Al Anwar yang telah melanjutkan pendidikannya di Timur Tengah. Meskipun memasuki era modernisasi, namun peminat Pondok Pesantren Al Anwar Pusat masih sangat banyak setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan latar belakang santriwan dan santriwati di PP Al Anwar Pusat berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk mendaftar di Pondok Pesantren Al Anwar Pusat bisa langsung datang ke pondok atau simak informasi lengkapnya di PP AL ANWAR 2 SARANGSeiring perkembangan zaman, guna memenuhi kebutuhan santri dalam memperoleh pendidikan formal, pada tahun 2006 KH. Maimoen Zubair mendirikan Pondok Pesantren Al Anwar 2. Berbeda dengan Al Anwar 1, Al Anwar 2 mengombinasikan ajaran pondok pesantren dengan pelajaran–pelajaran umum berbasis kurikulum dari Kementerian Agama. Pondok Pesantren Al Anwar 2 tergabung dalam Yayasan Al Anwar 2 yang di dalamnya juga terdapat lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah MI, Madrasah Tsanawiyah MTS dan Madrasah Aliyah MA, Madin AL Anwar 2, Program Tahfidz, SMP Al Anwar, SMA Al Anwar, dan Ma’had Aly. Di bawah pengasuhan putra pertama KH. Maimoen Zubair yaitu KH Abdullah Ubab MZ, Pondok Pesantren Al Anwar 2 berlokasi di Dukuh Gondanrojo, Desa Kalipang Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah. PP Al Anwar 2 merupakan wadah bagi para santri yang ingin mempelajari sains dan teknologi tanpa meninggalkan pesantren sebagai wahana untuk mendalami ilmu agama. Untuk mendaftar di PP Al Anwar 2 bisa melalui online ataupun offline. Informasi pendaftaran untuk masing-masing jenjang dapat diakses pada link berikut. Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah SMP Al Anwar Informasi lengkap terkait PP Al Anwar 2 dapat diakses melalui PP AL ANWAR 3Selanjutnya pada tahun 2013, KH. Maimoen Zubair mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Al Anwar yang berada dalam naungan Pondok Pesantren Al Anwar 3 dan diasuh oleh Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen. PP Al Anwar 3 didirikan agar para mahasiswa dapat memperdalam ilmu agama serta melatih diri dalam kemandirian hidup dan membiasakan diri berakhlakul karimah sesuai dengan gelar yang dimiliki. Selain mengenyam Pendidikan Tinggi, santri di PP Al Anwar 3 juga wajib mengikuti pendidikan Muhadloroh. Kegiatan Muhadloroh atau Madrasah Diniyah Takmiliyah berfokus pada pengkajian kitab salaf ala pesantren yang menjadi pelengkap nuanasa akademik di STAI Al Anwar. Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Anwar 3 terdiri dari 4 empat tingkatan, yang mana masing-masing tingkatan diselesaikan selama 1 satu tahun. Kelulusan santri dalam Madrasah ini menjadi prasyarat dalam pengambilan ijazah di STAI Al Anwar. Selain Diniyah Takmiliyah, kegiatan lain di PP Al Anwar 3 adalah pembacaan Yasin Fadhilal dan Ratib Al Haddad, mengaji bandongan dan sorogan, Al Qur’an, Halaqah Diniyah, Nadwah Lughah Arabiyyah, Dzibaiyyah, Barzanji dan Burdah. Untuk PP Al Anwar 3 Putri, terdapat program tambahan yaitu program tahfidz, khataman bin nadhr, Tartilan Al Qur’an, kopdar, dan pembacaan Manaqib serta muroja’ah akbar. Informasi pendaftaran santri baru dapat dilihat pada link berikut
Sebelum sinar matahari memerahkan cakrawala timur, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran berkumandang di seantero kompleks. Hanya azan dubuh yang mampu menyenyapkan kumandang Al-Quran itu. Dilanjutkan dengan salat berjamaah yang diikuti ribuan santri. Itulah suasana sehari-hari di Pondok Pesantren Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Usai menuaikan salat subuh, santri bersiap-siap mengikuti pendidikan. Begitu matahari timbul di ufuk timur, ribuan santri menyebar menuju madrasah. Sebagian memenuhi ruang untuk muhadharah kuliah umum. Yang lainnya menghafal pelajaran. Bagi para santri, waktu 24 jam terisi penuh, tiada jeda sejengkal pun. Siang sampai sore, tidak ada waktu yang kosong. Itulah kehidupan Ponpes Al-Anwar yang berada di Kampung Karangmangu, Sarang, Rembang. Al-Anwar didirikan KH Maimoen Zubair pada 1967. Pondok ini pada mulanya adalah sebuah kelompok pengajian yang dirintis KH Ahmad Syuaib dan KH Zubair Dahlan. Kelompok pengajian itu pada awalnya dilaksanakan di mushala. Pada perkembangan selanjutnya, kedua perintis tersebut mendirikan tiga kompleks bangunan, yaitu kompleks A, B, dan C. Kompleks B dikembangkan KH Abdul Rochim Ahmad menjadi Ponpes Ma’hadul Ulumis Syar’iyah. Sedangkan KH Maimoen Zubair –akrab dipanggil Mbah Moen, putra KH Zubair Dahlan– mengembangkan kompleks A menjadi Ponpes Al-Anwar. Latar belakang berdirinya pondok itu, disamping untuk melanjutkan kegiatan pengajian, juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, yang umumnya berpenghasilan rendah sebagai nelayan. Mbah Moen termotivasi mengembangkan pesantren karena kondisi masyarakat yang belum rutin menunaikan salat lima waktu dan minimnya kemampuan mereka membaca Al-Quran. Lambat laun, masyarakat menunjukkan perubahan. Mereka mulai sering pergi ke musala untuk mengikuti segala kegiatan yang dilaksanakan di sana, mulai salat berjamaah hingga dzibaiyyah puji-pujian kepada Rasulullah, yang dilakukan setiap malam Jumat. Ada anak-anak mereka yang akhirnya mulai menetap di musala. Semula, tidak banyak santri yang mengaji. ”Pada waktu itu, cuma ada belasan santri,” kata Ahmad Safaruddin, pengurus Ponpes Al-Anwar. Sehingga ruang di musala menjadi serbaguna tempat salat berjamaah, menginap, dan mengaji kitab salaf. Mbah Moen sangat anti pada sebutan kitab kuning. Sebab menyebut kitab salaf dengan kitab kuning adalah sebuah penghinaan. Para santri lantas menyebut mushala itu sebagai Pohama, Pondok Haji Maimoen. Empat tahun kemudian, musala itu tak mampu lagi menampung jumlah santri. Renovasi pun dilakukan dengan menambah bangunan di atas mushala, yang dinamakam Khos Darussalam. Juga dibangun sebuah kantor di selatan kediaman Mbah Moen atau Ndalem Syaikhina. Pada saat itu, Pohama bersalin nama menjadi Al-Anwar. Tahun 1973, dibangun lagi Khos Darunna’im. Pada 1975, dibangun Khos Nurul Huda, dan tahun 1980 didirikan Khos AF. Ada lagi bangunan lima lantai sebagai gedung serbaguna yang diresmikan Wakil Presiden Hamzah Haz pada 2004. Tahun 2005, dibangunlah Ruwaq Daruttauhid Ponpes Al-Anwar sebagai tempat pertemuan multaqo alumni Sayyid Muhammad Alawy al-Maliki Makkah al-Mukarromah. Hingga tahun 2009, Ponpes Putri Al-Anwar mengalami perkembangan pesat dengan 500 santri yang menetap dan dengan fasilitas 29 kamar, perpustakaan, serta enam auditorium. Dengan model pembangunan secara bertahap, Al-Anwar menjadi pesantren yang menyatu dengan rumah penduduk di kampung. ”Orang luar tak bisa membedakan mana santri, mana orang kampung kalau mereka sama-sama bersarung,” kata Safaruddin. Pada 2007, jumlah santri Al-Anwar mencapai lebih dari orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, baik Jawa maupun luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, Lampung, bahkan Papua. Juga dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai SD/MI, SLTP, SLTA, sampai sarjana. Pada 1995, KH M. Najih Maimoen, putra Mbah Moen, yang juga alumni pesantren Abuya Sayyid Muhammad Alawy Makkah al-Mukarromah, merintis pendirian Khos Darussohihain di bawah pengawasan Abuya Sayyid Muhammad Alawy al-Maliky. Juga didirikan khos sebagai wadah bagi santri-santri putri yang ingin menghafal Al-Quran pada 1996 di bawah asuhan Nyai Hj. Mutamimah Najih Maimoen. Kini menyebut Pesantren Sarang pasti merujuk pada Pesantren Al-Anwar. Sistem pendidikan yang diterapkan di Pesantren Al-Anwar adalah sistem salafiyah, di mana para santri wajib mengikuti pengajian masyaseh atau ustad, dengan pendekatan sistem bandongan bersama-sama maupun sorogan individual. Santri juga diharuskan mengikuti pendidikan muhadharah atau madrasah ghozaliyyah sampai tingkat aliyah. Kemudian melanjutkan ke Ma’had Aly selama dua tahun. Ma’had Aly adalah model pendidikan tinggi keislaman, yang secara khusus mengkaji khazanah keislaman klasik yang diperkaya dengan materi keilmuan kontemporer. Dengan model pendidikan yang diterapkan itu, lulusan Al-Anwar bisa melanjutkan ke Al-Azhar tanpa tes. ”Setiap tahun, ada santri Al-Anwar yang melanjutkan belajar ke Al-Azhar,” kata Safaruddin. Pendidikan muhadharah ditempuh secara berjenjang dalam enam tingkatan. Tingkatan inilah yang dipakai sebagai ukuran penguasaan santri atas materi yang bakal diberikan Mbah Moen saat membahas kitab di pesantren. Calon santri yang masuk pesantren diuji kemampuannnya, untuk kemudian ditentukan pada tingkat berapa dia mesti memulai. ”Ini terkait dengan kelas-kelas pengajian di pesantren,” tutur Safaruddin. Sedangkan madrasah ghozaliah, menurut Safaruddin, tidak terkait dengan pesantren, meski yang mengasuh dan memberikan pelajaran juga pengasuh pesantren. Materi pelajaran yang diberikan pun mengikuti apa yang diberikan di pesantren, yang semuanya adalah pengkajian kitab-kitab salaf. Menurut Mbah Moen, pesantrennya memang akan tetap mempertahankan model salafiyah. ”Sistem yang dijalankan sejak dulu memang tidak akan kami ubah-ubah,” Mbah Moen menegaskan. Dengan model salafiyah, menurut Mbah Moen, materi yang diajarkan bisa dirunut seperti rantai yang sambung-sinambung dari siapa ke siapa hal itu disampaikan. Soal ilmu, kata Mbah Moen, ada yang disebut naqli dan aqli. Yang bersifat aqli memang bisa berkembang, sedangkan yang naqli, menurut dia, adalah buah dari ijtihad. Hadis adalah soal tradisi Islam yang setiap negara punya syakaffah atau budaya yang cocok dengan kebiasaan setempat. ”Karena itulah, pengajaran salafiyah akan selalu dipertahankan,” katanya. Meskipun demikian, Mbah Moen tidak mengelak dari perkembangan zaman. Sehubungan dengan hal itu, kendati secara tegas bakal mempertahankan nilai-nilai salaf, Al-Anwar juga mendirikan lembaga pendidikan formal di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama NU yang setingkat dengan SD, SLTP, dan SLTA, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsayafiyah, dan Madrasah Aliyah Al-Nawar. Ini bukan cuma untuk mempelajari ilmu umum, melainkan juga memasukkan pelajaran salaf guna memberikan bekal keseimbangan antara iman dan takwa serta ilmu pengetahuan. ”Dengan begitu, tujuan akhir dunia-akhirat dapat tercapai,” kata Mbah Moen. Kegiatan lain yang juga harus diikuti santri adalah mudzakaroh. Mudzakaroh merupakan bentuk pembahasan secara mendalam pada kitab yang dikaji. Juga penerapannya pada permasalahan yang ada. Yakni meliputi mudzakaroh Fatchul Qorib, Fatchul Mu’in, Ibnu Aqil, Aljauharul Maknun, dan lain-lain. Masih banyak pula kegiatan lainnya. Ponpes Al-Anwar berkembang menjadi dua. Ponpes Al-Anwar I khusus bagi santri yang ingin mendalami ilmu-ilmu agama secara murni. Ponpes Al-Anwar II sebagai wadah bagi santri yang ingin mempelajari sains dan teknologi berbasiskan ilmu agama. Ponpes Al-Anwar I terletak di Desa Karangmangu, Sarang, Rembang. Ponpes Al-Anwar II terletak di Dusun Kalipang Gondangrejo, Sarang, Rembang. Keduanya terpisah sejauh tiga kilometer. Di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Ponpes Al-Anwar juga mendirikan pendidikan formal, yakni Madrasah Tsanawiyah MTs Al-Anwar, sejak 15 September 2003. Tujuannya tidak hanya untuk mempelajari ilmu-ilmu umum, melainkan juga ilmu agama. Termasuk pelajaran salaf guna memberikan bekal para muridnya untuk memperoleh keseimbangan iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga kebahagiaan dunia-akhirat dapat dicapai. Pada 2006, MTs Al-Anwar meluluskan 121 siswa. Saat ini, MTs Al-Anwar memiliki 247 siswa dari kelas I sampai kelas III. Pada 21 September 2006, Ponpes Al-Anwar juga membuka Madrasah Aliyah Al-Anwar. Pada tahun pertama, jumlah siswanya 74 orang, terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas putra 45 siswa dan kelas putri 29 siswi. Untuk menunjang kebutuhan di Ponpes Al-Anwar II, anak didik diberi pembekalan penunjang keterampilan. Antara lain pendidikan dan keterampilan otomotif, yang bekerja sama dengan tenaga terampil di bidangnya. Pembangunan sarana pelatihan otomotif ini ditempatkan di Desa Kalipang, berdekatan dengan Ponpes Al-Anwar II. Sumber Majalah Gatra Edisi 45 / XV 23 Sep 2009 Gambar & Tentang Admin Dipanggil Amix oleh keluarga dan teman-temannya. Pendiri sekaligus Admin Komunitas Blogger Rembang. Cuman iso copy paste terus edit-edit sithik kanggo Rembang. View all posts by Admin → Blog Twitter Facebook
biaya pondok pesantren al anwar sarang rembang